Muhammad Yusqi Shoubil Haq
Manajemen pendidikan, fakultas ilmu pendidikan, Universitas Negeri surabaya
Email : [email protected]
Abstrak :
Sarana dan prasarana pendidikan pada dasarnya berperan penting pada suatu proses pendidikan, yang mana sarana prasarana harus disesuaikan dengan banyak pedoman yang ada. Dengan banyaknya peran penting sarana prasarana maka proses pengadaan merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan , apalagi dengan perkembangan zaman sekarang sarana prasarana harus disesuaikan dengan revolusi industri 4.0. proses pembuatan materi ini dilakukan dengan mengumpulkan beberapa data sekunder hasil proses penelitian. Yang mana dari data itu ditemukan bahwa sarana dan prasarana pendidikan sangat berperan penting dalam suatu proses pendidikan.
Kunci : pengadaan, sarana dan prasarana pendidikan. Revolusi industry 4.0
Abstract:
Educational facilities and infrastructure basically play an important role in an educational process, where infrastructure facilities must be adapted to many existing guidelines. With the many important roles of infrastructure, the procurement process is an important thing to do, especially with the current development of infrastructure facilities that must be adapted to the industrial revolution 4.0. the process of making this material is done by collecting some secondary data from the research process. Which of the data found that educational facilities and infrastructure play an important role in an educational process.
Keywords: procurement, educational facilities and infrastructure. Industrial Revolution 4.0
PENDAHULUAN
Dunia saat ini telah memasuki era revolusi Industry 4.0 meningkatya konektivitas dan interaksi juga berkembangnya system digital, kecerdasan, menjadi pertanda masuknya era industry 4.0 ini, tentu saja adanya era revolusi industry ini akan berimbas ke system pendidikan di Indonesia perubahan arus industry dan teknologi tentu saja tidak dapat untuk dihindari sehingga sumber daya manusia (SDM) pun diharapkan siap untuk menghadapi perubahan apapun itu di era revolusi industry 4.0, SDM yang memadai dan yang berkualitas lah yang akah bersaing dalam persaingan pada era ini tentu saja ini PR bagi lembaga pendidikan untuk bagaimana menyipkan peserta didiknya untuk mengatasi arus globalisasi yang
serba tekhnologi ini imbas dari revolusi industry ini dapat dirasakan di pendidikan mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan akhir dan sampai ke perguruan tinggi.
Suatu Negara dapat dikatakan berhasil dalam menghadapi era revolusi industry ini dapat diukur dan ditentukan dari kualitas dari pendidik seperti halnya pada guru. Mengapa demikian. Pada zaman ini para guru dituntut untuk bisa menguasai dan beradaptasi pada teknologi itu tentu saja tantangan baru bagi guru guru lama atau guru guru yang sudah tua karena dijaman mereka yang belum mengenal teknologi sejauh ini kini mereka harus belejar pula mengenai teknologi agar tidak tertinggal.
Dalam keadaan yang sedemikian rupa hendaknya lembaga pendidikan menyiapkan orientasi dan literasi baru an literasi baru dalam bidang pendidikan. Literasi lama yang mengandalkan baca, tulis dan matematika harus diperkuat dengan mempersiapkan literasi baru yaitu literasi data, teknologi dan sumber daya manusia. Literasi data adalah kemampuan untuk membaca, analisa dan menggunakan informasi dari data dalam dunia digital. Kemudian, literasi teknologi adalah kemampuan untuk memahami sistem mekanika dan teknologi dalam dunia kerja.
Sedangkan literasi sumber daya manusia yakni kemampuan berinteraksi dengan baik, tidak kaku, dan berkarakter , dalam pemdidikan setidaknya mampu untuk menyiapkan anak didiknya untuk menghadapi tiga hal yaitu: a) menyiapkan anak untuk bisa bekerja yang pekerjaannya saat ini belum ada; b) menyiapkan anak untuk bisa menyelesaikan masalah yang masalahnya saat ini belum muncul, dan c) menyiapkan anak untuk bisa menggunakan teknologi yang sekarang teknologinya belum ditemukan. Sungguh sebuah pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi dunia pendidikan. Untuk bisa menghadapi tantangan tersebut, syarat penting yang harus dipenuhi adalah bagaimana menyiapkan kualifikasi dan kompetensi guru yang berkualitas.
Lalu apa sajakah yang harus diperhatikan dalam pendidikan agar menunjang sarana dan preasarana pendidikan agar relevan dengan zaman sekarang apakah sarana penunjang pendidikan yang digunakan sekarang sudah cukup relevan untuk dapat digunakan pada tahun ini dan beberapa tahun kedepan dan perlukah semua guru yang mengajar pada semua bidang paham dan menguasi teknologi dan bagaimana jika sekolah tidak bisa memenuhi kebutuhan sarana prasarana dikarenakan kurangnya dana yang dimiliki sekolah tersebut atau keterbatasan transportasi sehingga sarana-sarana pendidikan tidak bisa masuk pada daerah yang tertinggal
sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruangan kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Dengan demikian sarana pendidikan akan berperan baik ketika penggunaan sarana tersebut dilakukan oleh tenaga pendidik yang bersangkutan secara optimal. Barnawi (2012: 47-48), berpendapat bahwa prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.
Oleh karena itu sarana dan prasarana pendidikan adalah satu kesatuan pendukung terlaksanakannya proses belajar dan mengajar dengan baik dan optimal. Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung yang sangat penting dalam dunia pendidikan selain tenaga pendidik. Pendidikan tidak akan pernah bisa berjalan dengan baik tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana tidak akan dapat terpenuhi tanpa adanya manajemen yang dijalankan dalam lembaga pendidikan yang terkait dan dengan adanya manajemen sarana dan prasarana pendidikan akan berdaya untuk proses pembelajaran.
Dengan adanya pengumpulan beberapa sumber yang saya buat ini agar bertujuan untuk mengetahui fasilitas sarana pendidikan yang baik digunakan untuk revolusi industry 4.0 dan pentingnya kinerja guru dalam penguasaan teknologi untuk menunjang peserta didik agar mengenal teknologi sejak dini hingga paham dan menguasai teknologi di masa yang akan datang.
METODE
Pembuatan artikel dilakukan dengan mengumpulkan beberapa sumber dan data sekunder hasil penelitian. Yang mana sember tersebut merupakan suatu jurnal yang telah dipublikasikan. Dengan mengumpulkan beberapa sumber yang dibutuhkan, maka pengambilan materi akan disesuaikan dengan kebutuhan artikel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Pengertian Sarana Prasarana Pendidikan.
Sarana dan prasarana sebagai bagian integral dari keseluruhan kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan mempunyai fungsi dan peran dalam pencapaian kegiatan pembelajaran sesuai kurikulum satuan pendidikan. Agar pemenuhan sarana dan prasarana tepat guna dan berdaya guna (efektif dan efisien), diperlukan suatu analisis kebutuhan yang tepat di dalam perencanaan pemenuhannya.5 Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan, misalnya : lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya ; Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium dsb.
Dengan demikian dapat di tarik suatau kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu : 1) Bangunan dan perabot sekolah 2) Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan laboratorium. 3) Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.
Sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran. Jika dilihat dari sudut murid, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan murid untuk memudahkan mempelajari mata pelajaran.6 Prasarana pendidikan adalah segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru (dan murid) untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan.
B. Dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap Pendidikan di Indonesia
Tantangan terberat muncul bagi guru di Indonesia karena adanya Era revolusi industry 4.0 informasi dan teknologilah yang dewasa ini menjadi pengaruh dalam aktivitas di sekolah maupun di perguruan tinggi, kita belum masuk di pembelajaran bahkan saat peserta didik mendaftar ke lembaga penidikan dengan jenjang yang lebih tinggi sudah disuguhkan dengan pendaftaran secara Non-kertas atau biasa disebut online. Tentu saja dari sini kita dapat berangan-angan pentingnya tekhnologi dimasa sekarang Pendidikan mengalami disrupsi yang sangat hebat sekali. Peran guru yang selama ini sebagai satu-satunya penyedia ilmu pengetahuan sedikit banyak bergeser menjauh darinya. Di masa mendatang, peran dan kehadiran guru di ruang kelas akan semakin menantang dan membutuhkan kreativitas yang sangat tinggi.
Lalu siapakah guru yang ada di Indonesia ini yang harus menghadapi era revolusi ini ? tidak dapat dipungkiri bahwa dampak para peran pendidikan sangatlah penting. Apabila peran guru masih mempertahankan dengan fungsi penyampai pengetahuan, peran guru tersebut akan perlahan luntur seiring dengan teknologi dan perubahan metode pembelajaranya. Abad ke-21 ditandai dengan era revolusi industry 4.0 sebagai abad keterbukaan atau abad globalisasi, artinya kehidupan manusia pada abad ke-21 mengalami perubahan-perubahan yang fundamental yang berbeda dengan tata kehidupan dalam abad sebelumnya.
Dikatakan abad ke-21 adalah abad yang meminta kualitas dalam segala usaha dan hasil kerja manusia. Dengan sendirinya abad ke-21 meminta sumberdaya manusia yang berkualitas, yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga yang dikelola secara profesional sehingga membuahkan hasil unggulan. Tuntutan-tuntutan yang serba baru tersebut meminta berbagai terobosan dalam berfikir, penyusunan konsep, dan tindakan-tindakan. Dengan kata lain diperlukan suatu paradigma baru dalam menghadapi tantangan-tantangan yang baru, demikian kata filsuf Khun. Menurut filsuf Khun apabila tantangan-tantangan baru tersebut dihadapi dengan menggunakan paradigm lama, maka segala usaha akan menemui kegagalan. Tantangan yang baru menuntut proses terobosan pemikiran (breakthrough thinking process) apabila yang diinginkan adalah output yang bermutu yang dapat bersaing dengan hasil karya dalam dunia yang serba terbuka (Tilaar, 1998:245).
C. kurikulum pendidikan beserta sarana penunjang pendidikan 4.0
a) pentingnya sarana dan prasarana
Pendidikan di Indonesia dapat dikatakan masih tertinggal dari Negara lain , mengutip dari Pendidikan.id Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat peringatan Dies Natalis ke-41 UNS (Sabtu, 11 Maret 2017), Mohamad Nasir juga memberikan pesan bahwa perguruan tinggi Indonesia perlu berbenah. Beliau menyebut jumlah perguruan tinggi Indonesia adalah 4400, dua kali lipat lebih banyak dibandingkan perguruan tinggi di Tiongkok yang hanya 2824. Namun jumlah perguruan tinggi Tiongkok yang masuk ranking dunia yaitu 18, sembilan kali lipat lebih banyak dibanding Indonesia yang hanya 2 perguruan tinggi.
Nasir juga menyebut soal angka publikasi internasional perguruan tiggi Indonesia yang masih jauh tertinggal dibanding negara-negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Pada tahun 2015, publikasi internasional Malaysia sebanyak 28 ribu, Singapura 18 ribu, Thailand 11 ribu, dan Indonesia hanya 4.200. Namun melalui pembenahan anggaran dan regulasi, pada akhir tahun 2016 Indonesia mampu merangkak naik pada angka 9989. Bahkan per 9 Maret 2017, perguruan tinggi Indonesia berhasil mengumpulkan publikasi internasional hingga sebanyak 11375. Lalu apakah peran sarana dan prasarana menjadi salah satu factor penyebab tertinggalnya pendidikan di Indonesia?
Jawabanya adalah iya factor penyebab ketertinggalan pendidikan ialah antara lain 1) Pendidikan yang Belum Merata 2) Kualitas dan Kuantitas Pengajar yang Standar 3) Kesadaran Pendidikan Belum Dimiliki Semua Masyarakat 4) Biaya Sekolah Belum Sepenuhnya Gratis 5) Fasilitas yang Kurang Mendukung, Karena Anggaran Pendidikan yang Sedikit dan Tidak Tepat Sasaran dalam poin ke lima dapat kita ketahui fasilitas penunjang yang ada di sekolah masi kurang, prntingnya fasilitas penunjang yang berkaitan dengan sarana dan prasarana harus diperhatikan karena dapat berpengaruh pada kemajuan pendidikan di Indonesia. Kita semua berharap agar kedepanya pemenuhan fasilitas pendidikan bisa lebih merata hingga daerah daerah yang tertinggal dengan begitu Indonesia akan mampu bersaing dengan Negara-negara lain dalam dunia pendidikan.
Peranan penting masih dipegang oleh pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Indonesia mulai dari kelayakan gedung sekolah hingga sarana peraga penunjang pembelajaran sampai ke fasilitas sekolah yang memadai.
b) kurikulum pendidikan 4.0
Selain ketersediaan sarana dan prasarana fisik dan berbagai fasilitas pendukung pendidikan lainnya yang masih terbatas dan belum menjangkau seluruh wilayah NKRI, kurikulum pendidikan dasar pun menjadi permasalahan. Kurikulum yang seringkali berubah seiring dengan pergantian rezim pemerintahan menyebabkan anak-anak usia sekolah dasar menjadi korbannya. Anak-anak usia sekolah dasar merupakan anak-anak yang konsep berfikirnya belum terbentuk, anak-anak tersebut masih dalam tahap amati dan tiru, belum sampai tahap modifikasi. Selain itu, beban kurikulum yang berat menyebabkan anak-anak kehilangan kreativitasnya karena hanya dibebani dengan mata pelajaran yang terkonsep dan berpola baku secara permanen. Artinya, apa yang di dapat di sekolah, itulah yang ada pada dirinya, tanpa kecuali.
Mencegah ketertinggalan dengan Negara lain proses pembelajaran peserta didik diwajibkan untuk melek teknologi dengan tuntutan tugas-tugas yang diketik melalu computer/laptop maupun tugas-tugas online lainya. Sudah saat nya kita untuk mengembangkan kurikulum secara bertahap dengan konsep mampu mengarahkan dan membentuk peserta didik yang siap dihadapkan dengan revolusi industry dengan penekanan dalam berbagai bidang sebagaimana contoh Technology, Engineering Sains, and Mathematic guna memberikan output yang terampil dalam literasi data dan teknologi.
PENUTUP
Simpulan
Pada era revolusi Industry 4.0 dimana meningkatya konektivitas dan interaksi serta berkembangnya system digital, kecerdasan, membuat pendidikan indonesia harus ditingkatkan melalui peningkatan orientasi dan literasi baruan literasi baru dalam bidang pendidikan. Disamping peningkatan hal itu ada pula pendukung peningkatan yaitu dengan sarana dan prasarana yang memnuhi standar agar suatu peningkatan lembaga pendidikan lebih nyata. Sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran. Sedangkan Prasarana pendidikan adalah segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru (dan murid) untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan.
Dampak revolusi industri 4.0 terhadap pendidikan di indonesia ialah meningkatnya penggunaan teknologi dalam implementasi proses pendidikan mulai dari pendaftaran, proses pembelajaran, sampai kelulusan. Sehingga peran guru dalam pembelajaran harus menerapkan teknologi dengan bantuan sarana dan prasarana yang ada dalam lembaga pendidikan Fasilitas penunjang yang ada di sekolah masi kurang, pentingnya pengadaan fasilitas penunjang sarana dan prasarana harus diperhatikan karena dapat berpengaruh pada kemajuan pendidikan di Indonesia. Selain sarana dan prasarana, kurikulum juga harus diperbaiki sesuai tingkat kematangan setiap peserta didik pemerintah harus mengimbangi dengan melihat kebutuhan setiap anak. Dengan begitu akan memajukan kualitas pendidikan dengan pengadaan sarana dan prasarana yang baik dan sesuai dengan evolusi industri 4.0 sehingga dapat menghasilkan output lulusan yang relevan dengan kemajuan dunia yang semakin maju ini.
Saran
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu komponen Penting dalam suatu sistem pendidikan. Karena pada dasarnya sarana prasarana mampu menunjang sagala sesuatu proses pembelajaran jika benar-benar dioptimalkan. Namun tak hanya itu segal apihak yang terlibat juga harus mampu menggunakan dan mampu mengetahui setiap fungsi sarana dan prasarana yang telah ada, seluruh warga sekolah mempunyai hak untuk difasilitasi dan seluruh warga sekolah juga punya hak untuk menjaga segala fasilitas yang ada. Dengan mengetahui pentingnyaa sarana dan prasarana pendidikan maka suatu lembaga sekolah harus mengoptimalkan keberadaannya. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan suatu pengadaan. Pengadaan ini tentu saja dapat dilakukan dengan berbagai cara. Namun tidak kalah penting pengadaan sarana dan prasaran pendidikan harus mampu disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan di tengan revolusi industry 4.0
DAFTAR PUSTAKA
Sukartono. Revolusi Industri 4.0 dan Dampaknya terhadap Pendidikan di Indonesia. FIP PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Prastyawan. 2016. Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan. AL HIKMAH Jurnal Studi Keislaman. Vol (6)1: 34-46.
Nasrudin, Maryadi. 2018. Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Dalam Pembelajaran Di Sd. Jurnal Managemen Pendidikan. Vol (13)1: 15-23.
Delipiter Lase. 2019. Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Sundermann. Vol (1)1: 28-43
Kreator: Yusqi Haq